Konduktor atau penghantar listrik adalah suatu material yang mudah menghantarkan arus listrik. Sifat hantarannya adalah memindahkan elektron-elektron dari satu titik kelistrikan ke titik kelistrikan lainnya secara mudah. Kegunaan utama dari penghantar listrik adalah mengalirkan arus listrik.
Konduktor memiliki inti atom
dengan elektron yang terikat secara lemah dan dapat bergerak secara bebas.
Proses penghantaran listrik terjadi ketika material yang bermuatan positif
dihubungkan dengan penghantar listrik. Interaksi yang timbul ialah perpindahan
elektron dari penghantar listrik ke material yang bermuatan positif.
Pengaliran arus listrik secara
mudah melalui penghantar listrik disebabkan kandungan muatan listrik mudah
bergerak saat timbul medan listrik meski dalam jumlah yang sangat kecil. Medan
listrik pada penghantar bernilai nol selama tidak teraliri listrik.
Bahan Konduktor
Pengertian Bahan Konduktor
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering
menggunakan benda-benda yang menggunakan bahan konduktor untuk menghantarkan
panas dan bahan isolator untuk mencegah merambatnya panas. Konduktor dan
isolator merupakan sifat yang saling berkaitan, sehingga dalam pemanfaatannya
dapat dilakukan secara bersamaan pada suatu benda.
Konduktor dan isolator ini ada kaitannya
dengan materi suhu. Suhu merupakan suatu hal untuk menyatakan tingkat panas
benda. Pada suhu yang sama, zat yang massanya lebih besar akan mempunyai energi
panas lebih besar. Energi panas yang berpindah dari yang bersuhu tinggi ke
bersuhu rendah disebut kalor. Sebagai bentuk energi, satuan kalor dalam SI
adalah joule (J).
Satuan kalor yang popuear, yaitu kalori dan
kilokalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas untuk menaikkan suhu 1 gram
air hingga naik sebesar 1 derajat celsius. Satu kalori sama dengan 4,184 J,
sering dibulatkan menjadi 4,2 J. Selain jumlah kalor dan massa benda yang
memengaruhi kenaikan suhu adalah jenis benda. Makin besar kenaikan suhu, kalor
yang diperlukan makin besar. Makin besar massa benda, kalor yang yang
diperlukan suhu makin besar.
Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu =
kalor jenis × massa benda × kenaikan suhu, dilambangkan dengan rumus sebagai
berikut:
Q = c × m × Δt.
Bahan konduktor dikenal sebagai
bahan yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Bahan konduktor memiliki
hambatan kecil karena hambatan jenisnya kecil. Bahan konduktor memiliki
elektron pada kulit atom terluar yang gaya tariknya terhadap inti atom lemah.
Dengan demikian, apabila
ujung-ujung konduktor dihubungkan dengan tegangan kecil saja, elektron akan
bergerak bebas, sehingga mendukung terjadinya aliran elektron (arus listrik)
melalui konduktor. Contoh bahan konduktor di antaranya adalah besi, tembaga,
perak, aluminium, paku, karbon, klip kertas, uang logam.
Sifat dan Jenis Bahan Konduktor
Semua bahan yang dapat
mengalirkan arus dengan mudah dinamakan dengan konduktor. Adapun, yang termasuk
bahan-bahan konduktor adalah bahan yang memiliki banyak elektron bebas pada
kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh pada sifat bahan
tersebut. Jika suatu bahan listrik memiliki banyak elektron bebas pada
orbit-orbit elektron, bahan ini memiliki sifat sebagai penghantar listrik.
Bahan penghantar memiliki
sifat-sifat penting yaitu:
·
Daya hantar listrik.
·
Koefisien temperatur tambahan.
·
Daya hantar panas.
·
Daya tegangan tarik.
·
Timbulnya daya elektro-motoris termo.
Sementara
itu, berikut ini adalah jenis-jenis bahan penghantar atau konduktor:
1. Aluminium (AI)
Sifat penting bahan aluminium,
yaitu:
·
Dapat ditempa dalam keadaan dingin .
·
Tidak tahan terhadap garam dapur atau laut.
·
Warna
silver atau perak.
·
Titik didih=18000C .
·
Rho (ρ) = 0,0278.
·
Alpha
(α) = 0,0047
2. Tembaga (Cu)
Beberapa sifat penting logam
tembaga, yaitu:
·
Dapat disepuh dan berkarat bila terkena CO².
·
Titik didih = 22360C – 23400C.
·
Rho (ρ) = 0,017.
·
Alpha (α) = 0,0043.
3. Seng (Zn)
Beberapa sifat penting yang
dimiliki oleh bahan logam seng, yaitu:
·
Dapat ditempa dalam keadaan dingin.
·
Tidak tahan terhadap garam dan asam garam.
·
Warna putih kebiru-biruan.
·
Titik didih = 9070C.
·
Rho (ρ) = 0,0043.
·
Alpha (α) = 0,006.
4. Timah (Sn)
Beberapa sifat penting yang
dimiliki oleh bahan timah, yaitu:
·
Warna jernih mengkilap.
·
Titik didih = 2360C.
·
Warna putih kebiru-biruan.
·
Titik didih = 9070C.
·
Rho (ρ) = 0,0043.
·
Alpha (α) = 0,12.
Selain bahan logam yang telah disebutkan di
atas, ada juga bahan logam yang lain yang tergolong sebagai bahan
konduktor/penghantar pada jenis logam mulia, seperti perak, emas dan platina.
Bahan logam ini dinamakan logam mulia karena bahan ini memiliki jumlah elektron
valensi yang lengkap, sehingga sangat sulit untuk mengadakan reaksi lain.
Kegunaan Praktis Konduktor
1. Penangkal petir
Penangkal petir digunakan untuk
mengalihkan arah sambaran petir menuju ke bagian luar dari bangunan sehingga
tidak merusak peralatan listrik di dalam bangunan. Penangkal petir terdiri dari
dua batang penghantar dengan salah satu ujung batang berbentuk runcing. Bahan
penyusun dari penangkal petir merupakan penghantar listrik. Penangkal petir
merupakan penghantar listrik yang panjang dan memiliki dua bagian yang terletak
di ujung dan dipasang pada letak yang berjauhan. Bagian pertama dipasang secara
vertikal di atas atap bangunan dan ujung kedua ditanam di dalam tanah.
Muatan listrik yang terkumpul
di ujung penangkal petir dialirkan melalu kabel yang terhubung antara batang
penghantar di atap bangunan dan batang penghantar di dalam tanah. Pengaliran
petir ke tanah membuat udara di sekitar bangunan selalu bermuatan netral.
Keberadaan penangkal petir membuat lingkungan di sekitar bangunan jarang
terkena sambaran petir.